Wednesday, March 7, 2007

Kuasa Firman dan Minoritas

Kuasa Firman dan Minoritas

Usia dunia semakin lama semakin tua, pengalaman manusia semakin bertambah, semakin tinggi segala perkembangan ilmu pengetahuan, ironisnya semakin gelap hati manusia sehingga tidak mampu lagi memantulkan hidup yang sejati karena manusia sudah tidak lagi mencintai Allah melainkan membius dirinya untuk mencintai dirinya sehingga overdosis.

Kenapa Kristus datang ke dunia ini ? Kristus datang untuk membawa bangsa yang mengalami overdosis ini untuk sadar bahwa dirimu telah “ fallen into sin “ dan manusia perlu “ keselamatan “ dan “ syalom “. Di dalam Superman Return, secara general menggambarkan dunia yang memerlukan keselamatan dan damai sejahtera melalui seorang figur juruselamat yaitu Superman. Ketika Superman menghilang, dunia begitu merindukan keberadaannya sehingga dimasa vaccum dunia akhirnya berbalik membenci superman. Ekspresi tersebut diwakili oleh Lois Lane yang menuliskan sebuah makalah kontemporer “ Why The World Doesn’t Need Superman “ tetapi singkat cerita saat Superman kembali menyelamatkan dunia, Lois Lane yang awalnya membenci akhirnya kembali berharap optimistik terhadap Superman dan menuliskan kembali “ Why The World Need Superman “. Inilah sebuah kebenaran general bahwa dunia membutuhkan keselamatan dan damai sejahtera tetapi siapakah Superman yang sesungguhnya ? Clark Kent ? George Bush ? Donald Trump ? Samuel Hungtinton ? Benny Hinn ?
Dalam Alkitab, ada sebuah cuplikan serius yang membuat setiap kita untuk kembali merenungkan bahwa Yesus adalah Juruselamat dunia yang real. Yesus melayani dari satu tempat ke tempat yang lain dengan “ antusiasme “ yang begitu berkobar-kobar menyatakan keselamatan maupun damai sejahtera melalui setiap Firman Tuhan yang keluar dari mulut-Nya. Disini pelayanan Yesus pun tidak lepas dari Firman Tuhan yang memberikan pengharapan kepada manusia yang membutuhkan keselamatan maupun damai sejahtera. Disini Yesus memimpin sebuah gerakan yang revolusioner karena ia memimpin gerakan yang kelihatannya kecil dan minoritas tetapi justru disini gerakan yang minoritas ini memiliki pengaruh yang begitu luas. Pernahkah engkau membayangkan kekristenan yang dimulai dari segelintir orang akhirnya mempengaruhi dunia sehingga jutaan orang menjadi penganut kristen. Saat Yesus melayani Tuhan, banyak murid berbondong-bondong – mengikuti Tuhan, pertanyaannya apakah mengikuti Tuhan pasti memiliki motivasi pengikutan yang baik ? Jika kita melihat pengikut Tuhan, kelihatannya banyak tetapi ada tidak pengikut Tuhan yang setia ikut Tuhan sampai mati ? Jawabannya terlalu sedikit orang yang mengikut Tuhan setia sampai mati.
Refleksi ini membuat saya merenungkan perjalanan gerakan reformed injili, banyak orang berbondong-bondong terjun dalam pelayanan di bawah gerakan reformed injili tetapi apakah semuanya memiliki motivasi benar ? Di dalam pelayanan Yesus, ada seorang pengemis buta yang namanya Bartimeus yang memohon berkat Tuhan. Siapakah Bartimeus ? Ia hanyalah seorang pengemis yang dianggap “ low class “, “ minority “, “ low power “, “ low profit “. Apakah orang yang memiliki kondisi seperti ini tidak layak memohon berkat Tuhan ? respon murid-murid-Nya yaitu menegornya dengan one statement “ SHUT UP “. Disini Bartimeus dibawa kepada suatu kondisi bahwa posisinya tidak layak membuka mulut untuk meminta berkat Tuhan. Apakah itu benar ? Justru kisah Bartimeus memberikan “ spiritual insight “ kepada setiap untuk kita ! Pertama, Bartimeus memanggil “ Yesus, Anak Daud, Kasihanilah Aku “, dalam Lukas “ Tuhan, Kasihanilah Aku “. Disini kita dapat belajar melihat iman Bartimeus yang Kristologis yaitu Yesus adalah Tuhan. Darimana ia belajar Kristologi ? Ia tidak pernah masuk sekolah theologia tetapi ia menerima kesempatan dari Allah untuk percaya kepada Yesus sebagai Allah – disini Bartimeus melakukan loncatan iman ( leap of faith ) untuk beriman kepada-Nya. Kedua, Jikalau setiap anak Tuhan mendengar Firman Tuhan dengan hati yang seperti ini, saya percaya Tuhan akan membangkitkan pahlawan-pahlawan iman yang kuat dan memiliki “ fighting spirit “ dengan kerinduan besar bahwa hari ini saya harus diberkati oleh Tuhan, saya tidak mau mendengar khotbah dengan percuma tetapi saya harus mendapatkan berkat Tuhan !
Biarlah teriakan Bartemeus menjadi teriakan kita untuk memohon keselamatan maupun damai sejahtera yang satu-satunya hanya melalui satu-satunya nama yaitu Yesus Kristus. Ketiga, Saat Tuhan memberikan berkat-Nya kepada Bartemeus, bagaimana respon Bartimeus dan pengikut Tuhan lainnya ? Banyak orang menerima berkat Tuhan lalu melupakan Tuhan tetapi justru Bartimeus mengambil aksi respon untuk mengikut Tuhan karena ia sadar siapakah Yesus ( Guru / Tuhan ) maupun siapakah diri sendiri ( Pengemis / Minoritas / Dosa ). Kesadaran inilah yang ditekankan oleh John Calvin di dalam Institues of Christian Religion. No knowledge about God without know about man, No knowledge about man without know about God ! Mari kita belajar memposisikan diri kita tepat pada tempatnya sehingga kita bisa menjalani sebuah kehidupan yang integrated di dalam Kristus. Terakhir, Saat Bartimeus berespon, pengikut lainnya memuliakan Tuhan. Ini menunjukkan sebuah kebenaran rohani bahwa satu jiwa bertobat maupun diberkati maka pengikut Tuhan bersukacita karena berkat Tuhan memberikan kesempatan berharga bagi orang untuk menikmati anugerah Allah. Bagaimana dengan kita ? Jangan-jangan kita kehilangan kebersamaan bersukacita atas berkat Tuhan yang dinikmati oleh orang lain. Kita bukan hidup seorang diri maka saat Allah memberkati orang lain, biarlah kita belajar untuk melihat berkat Tuhan yang orang lain nikmati mengajarkan kita bahwa itupun menjadi berkat buat kita untuk melihat pekerjaan Tuhan itu real tanpa tipuan kepada orang lain dan sadar bahwa pekerjaan Tuhan atas hidup kita pun real dan bukan tipuan.
Solideo Gloria !

Dalam Anugerah-Nya
Ev. Daniel Santoso


No comments: