Friday, March 16, 2007

Pada mulanya Allah menciptakan Langit dan Bumi

Kotbah Kej 1:1
Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi
Jeffrey Lim

Alkitab adalah wahyu dari Allah yang menceritakan kisah sejarah hidup manusia. Permulaan dari kitab Kejadian dimulai dengan in the beginning, God created heaven and earth. Ada in the beginning. Ini merupakan salah satu pertanyaan filsafat yang digumuli oleh orang dunia. Apakah ada permulaan alam semesta ini ? Dari mana asalnya alam semesta ini ?

Pertanyaan in the beginning ini sangat penting ! Sebab bila ada in the beginning maka hidup ini ada meaning.
Di dalam teori kontemporer ada teori mengenai asal mula alam semesta. Teori ini dikenal sebagai teori Big Bang. Yaitu ada dentuman yang besar dari satu titik yang meledak dan memancarkan seluruh alam semesta ini menjadi berada. Bagi para ilmuwan teori ini menjelaskan mengenai asal mula alam semesta tetapi sebenarnya teori ini ada masalahnya.
Apakah sesuatu yang ada bisa ada dari sesuatu yang tidak ada ?
Bagaimana mungkin sesuatu yang tidak ada menghasilkan sesuatu yang ada ?
Bagaimana mungkin nothing menghasilkan something ? Di dalam dunia percobaan dan empirisme hal ini tidak mungkin. Something harus menghasilkan something. Nothing tidak bisa menghasilkan something.
Kemudian ada beberapa keberatan terhadap teori big bang dan bahkan teori ini bisa membuktikan bahwa perlunya adanya perancang. Mengapa ?
Misalnya alam semesta memancar dari satu dentuman. Kita tahu bahwa planet bumi adalah planet yang ada dan iklim keadaannya cocok untuk kehidupan. Bila planet bumi terlalu dekat dengan matahari maka semua kehidupan akan terbakar. Bila lebih jauh dari matahari maka akan membeku. Pertanyaannya mengapa kalau ada dentuman yang memancar bisa meletakkan bumi pada iklim yang tepat buat kehidupan. Bukankah kemungkinan itu diperhitungkan dengan computer adalah sangat-sangat kecil sekali. Dan juga mengapa bulan letak posisinya pas. Bila bulan terlalu dekat dengan bumi maka akan gaya tarik bulan akan mengakibatkan tsunami. Mengapa bumi betul-betul ideal untuk kehidupan ? Mengapa bisa kebetulan ? Bukankah ini membuat ilmuwan berpikir bahwa ada sesuatu yang merancang ?
Satu fakta yang diakui oleh Ilmuwan Albert Einstein yang perlu kita kritisi yaitu bahwa alam semesta ini sebenarnya berkembang. Makin lama makin besar. Dan fakta ini mengejutkan sekali bagi dirinya dan konklusi yang harus diterimanya. Mengapa ? Sebab bila sesuatu makin lama makin besar maka sebelumnya ada posisi di mana sesuatu lebih kecil dan lebih kecil dan seterusnya. Maka ada titik dimana segala sesuatu padat seperti bola. Dan pasti ada titik awal. Tetapi mana mungkin teori big bang benar. Sebab secara ilmiah tidak mungkin sesuatu ada dari tidak ada.
Jadi konklusinya harus menerima bahwa ada penyebab di luar alam semesta yang menyebabkan alam semesta ini atau Allah adanya. Tetapi Einstein tidak mau menerima Allahnya orang Kristen atau Yahudi karena bagi dia Allah orang Kristen mengapa membiarkan kejahatan itu ada. Jadi dia lebih memilih Allah panteisme.
Ketika manusia sedang berpikir dari mana asalnya alam semesta ini, Alkitab menuliskan bahwa pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Apakah Alkitab bertentangan dengan ilmu pengetahuan ? Apakah agama bertentangan dengan fakta ? Apakah iman bertentangan dengan rasio ? Francis Bacon seorang ilmuwan mengatakan bahwa “A little science estranges a man from God. A lot of science brings him back”. Sedikit ilmu pengetahuan mengalihkan manusia dari Allah tetapi banyak ilmu pengetahuan membuat dia berbalik kepada Allah.

Alkitab mengajarkan bahwa pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Kita sebagai orang percaya, percaya bahwa otoritas Alkitab adalah di atas segalanya. Alkitab adalah standard kebenaran yang mutlak. Alkitab adalah benar adanya. Alkitab adalah wahyu Allah. Ada lagu Ku tahu Alkitab anugerah yang datang dari Allah. Alkitab sungguh benar adanya. Maka kita percaya bahwa alam semesta ini dijadikan oleh Allah. Di dalam Kitab Ibrani 11:3 dikatakan bahwa “karena iman, kita mengerti bahwa alam semesta dijadikan oleh Allah”. Jadi kita percaya bahwa alam semesta dijadikan oleh Allah. Alam semesta diciptakan Allah
Bagaimana Allah menciptakannya ?
Alkitab mengatakan Yaitu dengan FirmanNya
Oleh firman Tuhan langit telah dijadikan, oleh nafas dari mulutNya segala tentaranya ( Maz 33:6 ).
Pada mulanya adalah Firman. Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Dia bersama-sama dengan Allah dan segala sesuatu dijadikanNya.
Allah juga menciptakan dengan HikmatNya
Baca Amsal 8
Allah menciptakan alam semesta ini dengan FirmanNya dan hikmatNya. Allah menciptakan segala sesuatu dari yang tidak ada menjadi ada. Ini adalah creation ex nihilo. Dari sesuatu yang tidak ada menjadi ada. Perbuatan penciptaan ini hanya dapat dilakukan oleh Allah. Dari yang tidak ada menjadi ada. Manusia hanya mampu membuat dari yang ada menjadi ada. Dari materi yang ada menjadi bentuk lain. Tetapi Allah bisa membuat dari yang tidak asda menjaid ada.
Now the earth was formless and empty, darkness over the surface of the deep, and the Spirit of God was hovering the waters ( ay 2 )
Untuk menjelaskan kuasa Allah yang kreatif, Allah menciptakan sesuatu dari yang chaos menjadi order. Setelah pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Dikatakan pada ayat yang kedua bahwa samudra hanya belum berbentuk dan Allah melayang-layang diatasnya. Belum berbentuk berarti chaos. Belum berbentuk berarti kacau. Chaos itu tidak teratur, tidak berbentuk. Chaos adalah lawannya order.
Pada konteks Timur Dekat Kuno, chaos adalah sesuatu kekuatan yang menakutkan. Sering digambarkan dengan laut, kedalaman dan Leviatan. Tetapi ternyata chaos hanyalah ciptaan Allah belaka. Dan Allah menciptakan sesuatu dari yang chaos menjadi order. Dari yang tidak teratur menjadi teratur.
Ini dapat berarti satu pengajaran bahwa segala sesuatu yang kacau, Allah dapat ciptakan menjadi order dan teratur. Segala sesuatu yang mengerikan dapat diubah menjadi indah oleh kuasanya yang kreatif.
Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Di dalam penciptaan, Ketiga pribadi dari Allah Tritunggal ikut berpartisipasi. Allah Bapa, Allah Anak ( Firman ) dan Allah Roh Kudus. Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi, kata Allah menunjuk kepada Allah Bapa. Pada mulanya Firman, Segala sesuatu dijadikanNya menunjuk kepada Allah Anak. Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air menunjuk kepada Roh Kudus. Bahkan ada hal yang unik yaitu Kata Allah di dalam perjanjian Lama bernuansa plural ( Elohim) tetapi aneh sekali bahwa kata kerja yang digunakannya adalah singular. Ini berarti bahwa ciptaan adalah karya Allah Tritunggal yang bekerja bersama.
And God said “Let there be light and there was light” ( ay 3 )
Untuk menjelaskan kuasa Allah yang kreatif, Allah menciptakan terang dari gelap. Di dalam Lagu creation dari Haydn menjelaskan kalimat Allah berkata jadilah terang maka terang itu jadi. Sewaktu itu suaranya kecil tetapi tiba-tiba keras dan terang itu jadi. Dari yang tidak ada, gelap, kosong menjadi terang, teratur dan ada. Dan suasananya berubah menjadi indah karena adanya order dan keteraturan yang Allah ciptakan.
Konsep chaos menuju order dan dari gelap menuju terang digunakan di dalam 2 Kor 5:17 untuk mengajarkan pekerjaan penebusan Allah di dalmam hidup kita orang percaya yaitu Barangsiapa yang ada di dalam Kristus adalah ciptaan baru. Yang lama sudah berlalu tetapi sesungguhnya yang baru itu sudah datang. Mari kita Baca 2 Kor 4:6. Di dalam 2 Kor 4:6 dikatakan Sebab Allah yang telah berfirman: "Dari dalam gelap akan terbit terang!", Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus.
Ayat 2 Kor 4:6 ini berbicara mengenai pekerjaan kelahiran kembali yang terjadi pada setiap hati orang percaya dan memampukan dia untuk mengetahui Allah dan keselamatan. Seperti Roh Kudus terlibat di dalam penciptaan awal dan di dalam memberikan terang, maka di dalam penciptaan rohani kita kepada keluarga Allah, Roh Allah ikut aktif juga.
Chaos dan gelap di dalam hidup dapat Allah rubah menjadi terang dan order.
Ada hal penting di dalam ayat 4-5, “Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap. Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama.”. Terang dan gelap adalah ciptaan Allah.
Di dalam 1 Yoh 1:5 dikatakan bahwa Allah adalah terang yang di dalam konteks jelas bahwa ini adalah pernyataan moral. Di dalam PL dikatakan bahwa Allah dijubahi dengan terang yang berarti parallel dengan “kemuliaan dan hormat”. Ini dikontraskan dengan kebodohan, kegelapan atau penipuan. Terang sering digambarkan dengan berkat di tengah-tengah malapetaka. Sedangkan kegelapan melambangkan penderitaan. Terang melambangkan pembebasan dan keamanan.
Di dalam Kejadian 1 jelas adalah mengenai terang fisik ( yaitu terang natural ) tetapi nuansanya lebih daripada sekedar itu. Di dalam Yesaya 45:6-7 “supaya orang tahu dari terbitnya matahari sampai terbenamnya, bahwa tidak ada yang lain di luar Aku. Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain, yang menjadikan terang dan menciptakan gelap, yang menjadikan nasib mujur dan menciptakan nasib malang; Akulah TUHAN yang membuat semuanya ini.”
Dalam nuansa lebih dari sekedar fisik, Tuhan Allah Yahweh dapat membawa terang maupun gelap. Tetapi gelap disini bukan kejahatan moral. Tetapi gelap berupa kemalangan atau malapetaka. Allah adalah Allah yang berdaulat. Dia bukan saja memberikan apa yang “baik” tetapi juga yang “buruk”. Tetapi disini bukan kejahatan moral. Tetapi lebih berupa malapetaka atau kemalangan seperti yang Tuhan berikan kepada Ayub.
Namun ada hal yang kita perlu perhatikan yaitu mengenai urutan antara petang dan pagi. Biasanya kita melihat hari ini dimulai dari pagi dan ditutup dengan malam. Tetapi Ini pandangan manusia yang sudah jatuh berbeda dengan pandangan dalam Alkitab. Alkitab melihat urutan hari dari petang dan pagi. Ini adalah urutan di dalam Alkitab. Dan ini merefleksikan kemenangan terang terhadap gelap. Dari sini kita dapat belajar bahwa Allah membangun ciptaan ke dalam urutan malam dan pagi yaitu sebuah kotbah yang merefleksikan kemenangan terang rohani terhadap kegelapan rohani. Wahyu Allah yang natural dimulai dengan setiap hari. Ini mengajarkan bahwa terang akan menang melawan gelap. Pada akhirnya gelap akan menjadi terang.
Hidup orang percaya sebelum di dalam Kristus adalah gelap. Tetapi setelah percaya Kristus adanya terang sebab Kristus tinggal di dalam hati orang percaya. Dan terang itu akan terus bercahaya mengalahkan kegelapan.
Amsal mengatakan : Jalan orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari

Alkitab mengajarkan urutan penciptaan oleh Tuhan Allah yaitu :
Ø Hari pertama : Tuhan Allah menciptakan terang dan memisahkan terang dari gelap
Ø Hari kedua : Tuhan Allah menciptakan cakrawala dan memisahkan air dari air. Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya. Allah menamakan cakrawala itu langit
Ø Hari ketiga : Tuhan Allah memisahkan air dan darat. Kemudian Ia menciptakan tumbuh-tumbuhan di atas tanah
Ø Hari keempat : Tuhan Allah menciptakan benda-benda penerang pada langit untuk memisahkan siang dan malam. Tuhan menciptakan matahari, bulan dan bintang.
Ø Hari kelima : Tuhan Allah menciptakan mahluk-mahluk di air dan burung-burung di udara.
Ø Hari keenam : Tuhan Allah menciptakan segala jenis makhluk yang hidup, ternak dan binatang melata dan segala jenis binatang liar dan pada puncaknya Tuhan Allah menciptakan manusia menurut gambar dan rupaNya

God saw that the light was good ( ay 4 )
Ketika Allah menciptakan alam semesta ini Ada sebanyak 5X kata good. Dan yang keenam adalah very good ketika Allah menciptakan manusia. Ini berarti kesempurnaan dan keindahan.
Allah berkata bahwa ciptaan alam semesta adalah baik adanya. Konsep bahwa alam semesta ini baik dan indah adanya adalah Allah sendiri yang mengatakannya. Di konsep orang China alam semesta adalah harmonis, indah dan tenang. Sering digambarkan oleh lukisan-lukisan alam yang seperti surga yang tidak pernah ada. Tetapi bagi orang Kristen, alam semesta ini sudah terpolusi sejak manusia jatuh dalam dosa. Namun alam semesta ini indah bahkan menyatakan kemuliaan Allah.
Mazmur 19:1-2. Langit menceritakan kemuliaan Allah dan cakrawala memberitakan pekerjaan tanganNya. Hari meneruskan berita ini kepada hari dan malam kepada malam. Ayat ini adalah ayat yang penting yang mengatakan mengenai wahyu Allah di dalam alam semesta. Di dalam Creation dari Hadyn, ada lagu mengenai Langit menceritakan kemuliaan Allah.
Alam semesta yang indah ini menyatakan kehebatan penciptanya. Seperti sebuah lukisan menggambarkan kelihaian pelukisnya. Seperti pahatan menyatakan kehebatan pemahatnya.
Mari kita perhatikan dan amatilah alam semesta ini ! Seorang ilmuwan yang menyelidiki alam semesta ini seharusnya semakin rendah hati dan mengagumi kehebatan Tuhan. Namun banyak ilmuwan yang tidak percaya Tuhan karena pikiran mereka sungguh bodoh.
Manusia modern mengagung-agungkan rasio, ilmu pengetahuan dan teknologi. Mereka begitu optimis kepada rasio manusia dan meninggikan kepandaian manusia tetapi membuang Tuhan. Manusia modern begitu bangga ketika bisa membikin kapal terbang. Dengan kapal terbang manusia dapat dengan mudah berpergian ke luar negeri dengan cepat. Kapal terbang dulu dianggap sesuatu penemuan yang hebat. Tetapi pernahkah manusia memikirkan betapa burung di udara yang begitu kecil yang Tuhan ciptakan itu lebih hebat dari karya manusia ? Dapatkah kapal terbang meniru burung yang begitu lincah dan ringan ? Bahkan serangga yang paling kecilpun begitu lincah dan anggun melebihi kapal terbang. Ciptaan Tuhan benar-benar luar biasa.
Manusia modern di jaman informasi ini sangat meninggikan teknologi informasi. Informasi dianggap sebagai sesuatu kekuatan. Data sangat dipentingkan. Dan di jaman informasi ini komputer dianggap sebagai alat untuk menyimpan dan memproses data. Data banyak buku-buku di perpustakaan dapat dimasukan ke dalam bentuk data digital sehingga mengirit banyak tempat. Data-data banyak buku encyclopedia hanya dimuat dalam bentuk kepingan CD. Data-data informasi seluruh dunia bahkan dimuat di dalam Internet. Perusahaan-perusahaan yang menengah dan besar menggunakan sistem informasi untuk menyimpan dan mengolah data informasi perusahaannya. Program-program komputer pun banyak dibuat untuk mengefisiensikan sistem informasi di dalam perusahaan. Informasi begitu mudah diolah dan didapat. Dari kemajuan di dunia komputer ini manusia modern begitu bangga dan merasa hebat. Komputer dianggap sebagai karya manusia yang mengagumkan. Tetapi pernahkah kita membandingkan komputer di dalam sistem informasi dengan ciptaan Tuhan ? Benarkah komputer begitu hebat ?
Biologi modern menemukan bahwa di dalam sel manusia yang begitu kecil terdapat apa yang dinamakan DNA. Penemuan mengenai DNA ini mengagumkan manusia karena di dalam DNA yang begitu kecil mengandung sistem informasi yang begitu rumit bahkan jauh lebih rumit daripada sistem informasi komputer yang sangat besar. Satu sel saja dapat memuat dan mengolah informasi lebih daripada jaringan telekomunikasi yang manusia buat. Lebih dari itu tingkat penyimpanan dan pengolahan datanya lebih tinggi dari pada computer. Bila komputer hanya menggunakan 1 bit yang berisi dua yaitu 0 dan 1 maka system DNA menggunakan 4 unsur. A G T C. Sistem informasi ciptaan Tuhan jauh lebih tinggi daripada buatan manusia.
Di dalam dunia teknologi ini manusia modern juga membuat banyak robot. Robot dibuat memiliki kecerdasan buatan ( artificial intelligence ). Saya pernah melihat robot seekor anjing yang dapat bergerak-gerak seperti anjing benaran. Robot yang menggunakan baterai yang sebesar kucing dewasa ini mempunyai sensor sehingga robot anjing ini dapat mengenali bola dan dapat menendangnya. Namun bila dibandingkan dengan anjing benaran sungguh jauh sekali. Anjing benaran dapat makan, minum, kawin, buang air, tidur, marah, senang, menangis, kesakitan, lari, berjalan, duduk, berguling-guling, melotot, menggonggong, melahirkan, mempunyai keturunan dan lain-lain. Kemudian sekarang saya mendengar ada robot seperti ikan yang bisa bergerak-gerak di dalam air. Tetapi dapatkah menyaingi keindahan seekor ikan benaran. Ambil contoh lain yaitu seekor semut. Bagi kita semut itu begitu kecil dan remeh. Semut itu sepertinya tidak ada artinya bagi manusia. Tetapi dapatkah manusia menciptakan robot semut yang mempunyai banyak fungsi seperti semut benaran ? Andaikata banyak uang di dunia ini dikumpulkan dan dihabiskan tidak dapat membuat robot semut yang mirip semut benaran.

Kesimpulan yang dipelajari dari Kej 1:1
Ada in the beginning -> Ada meaning
Ada Allah -> Ada meaning
Teori mengenai keindahan ( what is beauty )
Alam semesta menceritakan kemuliaan Allah
Dari chaos -> Order
Dari gelap -> Terang
Menjawab pertanyaan : dari mana asalnya dunia ini ? Dari mana asalnya alam semesta ini ? Dari mana asalnya sejarah manusia ?


Jeffrey Lim
limpingen@gmail.com
Guang Zhou

No comments: